TEPUNG TALAS SATOIMO : PRODUK KAYA ZAT GIZI



Talas merupakan tanaman sumber karbohidrat dan termasuk dalam salah satu jenis umbi-umbian. Talas mudah tumbuh di Indonesia. Pada tahun 2011 melalui pelaksanaan kegiatan dem area pangan alternatif, jumlah produktivitas talas dari beberapa daerah adalah 661 kuintal/hektar (Dirjen Tanaman Pangan, 2013). Pati talas mudah dicerna karena ukuran granula patinya sangat kecil. Talas terdiri dari banyak jenis dan warna daging umbinya bervariasi, yaitu putih, kuning muda, kuning atau oranye, merah, coklat, ungu, dan lainnya (Kusumo dkk., 2002). Saat mengupas talas, umumnya tangan menjadi terasa gatal. Hal ini dikarenakan adanya kalsium oksalat yang terkandung di dalam talas. Menurut Kusumo dkk. (2002), kadar kegatalan pada daging umbi talas diklasifikasikan menjadi beberapa tingkatan, yaitu: sangat rendah (≤ 50 mg/100 g), rendah (51-100 mg/100 g), sedang (101-300 mg/100 g), dan tinggi (> 300 mg/100 g).
Di daerah Malang banyak dijumpai talas dengan daging umbi berwarna kuning. Talas yang terdapat di daerah Malang memiliki rasa yang enak dan tekstur yang pulen. Saat analisis bahan baku awal, diketahui kadar oksalat pada talas berdaging umbi kuning adalah 298,85 mg/100 g bahan. Kadar oksalat yang terdapat pada talas tersebut termasuk sedang, sehingga penurunan kadar oksalatnya lebih mudah dibandingkan dengan jenis talas yang memiliki kadar oksalat tinggi. Talas yang sudah dipanen tetapi tidak diolah mudah mengalami kerusakan. Untuk memperpanjang umur simpan talas, talas dapat diolah menjadi tepung dan mengolahnya menjadi produk lain seperti memanfaatkannya sebagai bahan dasar dalam pembuatan produk cookies.
Pengolahan talas menjadi tepung talas merupakan salah satu solusi untuk memperpanjang umur simpan talas. Tepung mudah diaplikasikan untuk bermacam-macam produk serta mudah dalam penyimpanannya. Talas memiliki potensi untuk dapat digunakan sebagai bahan baku tepung-tepungan karena memiliki kandungan pati yang tinggi, yaitu sekitar 70-80% (Quach et al., 2000). Rendemen yang bisa didapatkan pun juga cukup tinggi, yaitu mencapai 15-20% (Anonim, 2016). Tahapan pembuatan tepung dari umbi talas antara lain meliputi proses pengupasan, pengirisan, perendaman dalam larutan garam, pengukusan, pengeringan, penggilingan dan pengayakan (Apriani dkk., 2011). Kandungan kimia tepung talas dan tepung terigu sebagai pembanding dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel Kandungan Kimia Tepung Talas dan Tepung Terigu
Sifat Kimia
Tepung Talas *
Tepung terigu **
Karbohidrat (gram)
16,33
78,90
Lemak (gram)
0,17
0,70
Protein (gram)
2,38
6,80
Calsium (mg)
9,00
6,00
Serat kasar (CF %)
16,18
***
Energi (Kal)
92,30
36,00
Sumber: * SEAMEO BIOTROP
               ** NECTAR
               *** BELUM DIUJI
 
PEMESANAN : Hubungi 
085255257598 

TALAS JEPANG (SATOIMO) : KOMODOTI PANGAN BERNILAI EKSPOR




Awal keberadaan Talas Jepang di Indonesia adalah pada masa pendudukan Jepang. Talas Jepang dikenal oleh masyarakat di Toraja dengan nama TALAS BITHEK, dan di Buleleng Bali dikenal dengan KELADI SALAK karena rangkaian umbinya seperti buah salak (LIPI, 2002). Konsorsium Satoimo Indonesia-Jepang bekerjasama dengan KADIN Indonesia, telah mulai melakukan Pengembangan Budidaya Satoimo di Indonesia sejak tahun 2003. Hingga akhirnya pada 16 Februari 2006 hingga saat ini satoimo dari Indonesia telah diekspor ke Jepang.


POTENSI PASAR


50 % penduduk Jepang yang berjumlah ± 120 juta orang, mengkonsumsi Talas Jepang sebagai makanan pokok selain beras. Sehingga saat ini kebutuhan Jepang mencapai ± 360.000 ton pertahun (Otsubo,1996), sedangkan kapasitas produksi di Jepang terus menurun hingga 250.000 ton pertahun, karena keterbatasan lahan dan faktor iklim yang tidak memungkinkan untuk bertani sepanjang tahun (JETRO, 1994).

Kekurangan pasokan satoimo sebagaian besar diimpor Jepang dari China, yaitu mencapai ± 55.000 ton s/d 60.000 ton (JAPAN IMPORTS/EXPORTS). Oleh karena itu Jepang masih kekurangan pasokan satoimo sebesar ± 40.000 ton s/d 45.000 ton pertahun. Indonesia berpotensi untuk memenuhi kekurangan pasokan satoimo ke Jepang, karena merupakan negara agraris dengan dua musim yang dapat mendukung kegiatan pertanian sepanjang tahun.

MANFAAT TALAS


1.      Bagus untuk diet
Bagi anda yang ingin berdiet, talas bisa membantu mengurangi bobot tubuh anda. Penyebabnya adalah kadar kalori talas yang tergolong rendah yaitu yaitu 112 kkal atau 6% dari kebutuhan kita sehari-hari.
2.      Melancarkan pencernaan
Setiap 100 gr talas kukus tanpa garam mengandung serat 5,1 gr. Kandungan serat  yang tinggi tersebut membantu melancarkan pencernaan dan bisa membuat kita kenyang lebih lama meski porsi makannya hanya sedikit.
3.      Menjaga kesehatan jantung
Kandungan lemak yang rendah dan kadar kolesterol 0% bisa mencegah menciutnya arteri sehingga peredaran darah jadi lancar. Bila peredaran darah lancar otomatis  gangguan terhadap jantung kita bisa bisa dicegah. Bukan hanya itu saja, kandungan vitamin E-nya juga bisa mengurangi resiko terkena serangan penyakit jantung.
4.      Mengurangi tekanan darah untuk penderita Hipertensi
Hipertensi bisa dicegah dengan menjaga makanan yang rendah kadar sodiumnya. Sebaliknya anda justru dianjurkan konsumsi makanan yang mengandung kadar potasoum tinggi. Mengapa? Sebab makanan berkadar potasium tinggi bisa membantu menurunkan tekanan darah. Menurut USDA nutrien data base, 100 gr talas kukus tawar  mengandung potasium  sebanyak 591 mg atau 12,5% dari kebutuhan setiap hari. Sedangkan kadar sodiumnya justru rendah yaitu 11 mg atau kurang dari 1% dari kebutuhan kita sehari-hari.
5.      Meningkatkan sistem imun
Talas matang yang diolah tanpa bumbu mengandung 6% vitamin C, sumber zat antioksidan. Zat ini diperlukan untuk membantu menetralisir racun dari dalam tubuh kita. Selain itu, antioksidan juga bisa membantu menghindari kita dari serangan penyakit umum seperti pilek lan demam. Bersama vitamin B6, vitamin C bisa memberi perlindungan dan menjaga imunitas kita.
6.      Indeks glikemik pangan yang rendah
Indeks glikemik pangan  umumnya memiliki tingkatan yang didasarkan pada efeknya terhadap kadar gula darah. Menikmati bahan pangan yang indeks glikemik pangan yang rendah seperti talas membantu kita mengendalikan rasa lapar dan napsu makan. Kok bisa? Iya, sebab glukosa yang terkandung dalam talas akan dipecah dan  dilepaskan secara perlahan dalam darah. Buat penderita diabetes, talas bisa menjadi sumber alternatif pangan untuk diet sehat anda.
7.      Mengurangi Fatigue (Rasa lelah yang sangat)
Banyak atlit memilik konsumsi talas untuk mencukupi kebutuhan energinya. Dengan indeks glikemik pangan rendah, talas memberikan energi lebih pada tubuh seorang atlet. Pada akhirnya atlit tidak gampang merasa lelah ketika menjalani tugasnya, entah latihan atau sedang bertanding.
8.      Anti aging (anti penuaan dini)
Banyak nutrisi penting yang dimiliki talas, yaitu vitamin (A, B, C), mineral (tembaga, mangan, seng, magnesium, kalsium, Fe, selenium, kalium, potassium) juga betakaroten lan kriptoxantin. Gabungan semua zat tadi berguna untuk mencegah serangan dari bermacam penyakit, membantu regenerasi sel, lan utamanya mencegah penuaan dini.
9.      Asam amino lan minyak Omega3
Kandungan asam amino lan minyak Omega-3  yang dikandung talas  bermanfaat untuk menjaga kesehatan badan, memelihara serangan penyakit kardiovaskuler, kanker, dan penyakit lain.
10.  Menjaga kesehatan otot, syaraf, dan tulang
Tales memiliki kandungan magnesium 8% setiap 100 gr talas mentah. Magnesium bermanfaat untuk menjaga kesehatan otot,  syaraf, dan tulang kita.


PEMBELI HASIL PANEN SATOIMO DAN PENJUALAN BIBIT , hubungi :

TIDAL (HP 085255257598)
PT. SATOIMO SULAWESI SUKSES

JL. TOL LAMA NO 3 MAKASSAR